Indonesia Financial Planning Expo 2012 (2)

Olraaiitt..melanjutkan postingan IFPE 2012 part 1, sekarang saya akan menjabarkan mengenai materi² lain yg saya dapat kemarin.

Gold vs Property oleh Ahmad Gozali & Tejasari
Pas pembahasan ini, lumanjan menarik, karena 2 pembicara, membahas mengenai 2 jenis investasi dan seolah² pada adu OK. Kita mulai dari LM dulu yah. Pak Gozali bilang kalo investasi dalam bentuk emas akhir² ini makin berkilau, harganya naik cukup signifikan selama 10 tahun terakhir. Beliau memecah penjelasan kedalam beberapa sub:
1.       Kenapa kita perlu untuk investasi emas? Seperti terjabar di atas, nilai emas cenderung naik.
2.       Emas seperti apa yang direkomendasikan untuk investasi? Yakni emas yang terstandardisasi dan bersertifikat (antam). Diantaranya Logam Mulia dan koin dinas emas. Emas perhiasan tidak di rekomendasikan oleh Pak Gozali, karena menurut beliau, kalo beli perhiasan, ya pergunakan lah untuk menunjang style, jangan dijadikan investasi. Apalagi, kalau perhiasan itu sifatnya subjektif sekali, dalam arti tergantung selera orang. Untuk sebagian orang, gelang dengan model A lebih bagus, tapi mungkin bagi sebagian yang lain model tersebut terlihat kuno. Belum lagi, kalau kita menjual emas perhiasan, kena potongan biaya cetak.
3.       Kapan sebaiknya mulai investasi emas? Ada 3 karakter pembeli emas yang dapat menjadi acuan, kapan sebaiknya membeli emas.
1) trader: trader memiliki karakter menjual emas dalam tempo yang singkat dari saat dia membelinya, sebab itu, saat terbaik untuk membeli adalah ketika harga turun dan dijual ketika harga naik. Untuk menjadi seorang trader, harus memiliki profil resiko yang tinggi, memiliki kemampuan analisis yang baik juga sensitive dengan harga.
2) investor: namapun investor, ya udah ketauan lah yah, kalo sifatnya jangka panjang. Karakteristik investor adalah, membeli saat tersedia, kemuadian menjualnya saat diperlukan dan di sesuaikan dengan rencana.
3) kolektor: nah, kalo kamu penyuka perhiasan, kayanya cocok nih masuk kategori ini, karena karakter dari kolektor adalah membeli emas saat suka atau tertarik pada suatu model dan menjualnya saat sudah mulai bosan atau sudah bukan trend-nya lagi, dan yang menjadi ciri khas adalah, kolektor menjual emasnya tergantung selera, bukan harga. Jadi yang di cari lebih ke kepuasan batin lah kurang lebih. Hehe.
4.       Bagaimana cara investasi emas? Rumus simple dari Pak Gozali yakni membeli emas saat punya uang, kemudian menyimpannya dengan aman dan menjualnya saat diperlukan, tentunya setelah di sesuaikan dengan tujuan keuangan kita.

Mungkin masih banyak yang kalo ditanya kenapa pilih investasi emas? Jawabannya rata² Cuma kaerna harganya selalu naik. Padahal masih ada beberapa kelebihan berinvestasi pada emas loh. Yuk kita intip:
a)      Anti-krisis dan inflasi
Emas bisa dibilang sebagai investasi anti-krisis dan inflasi, karena, dalam kondisi inflasi, harga emas akan melonjak juga. Soalnya nih ya, bisa dibilang, emas itu merupakan cermin sempurna dari nilai barang di pasaran. Jadi, kalo harga barang² naik, emas juga bakal naik dengan setara. Bahkan, dalam kondisi rupiah yang melemah, emas juga akan naik.
b)      Berbentuk fisik
Bagi sebagian orang, rasanya kurang nyaman berinvestasi dalam bentuk asset kertas kaya saham, reksadana, sukuk, endebre endebre. Apalagi buat orang yang pemikirannya masih kolot konvensional, bakal gak yakin buat invest di surat berharga. Sedangkan kalo emas? secara fisik bisa diliat, diraba, diterawang ditimang². Jadi resiko penipuannya lebih kecil. Malah ni yah, ibu² banyak juga yang punya dalih ngumpulin emas di tangan, leher dan di jari²nya. Gk salah si invest di emas perhiasan, tapi hasilnya gk akan seoptimal emas murni atau koin dinar.
c)       Bisa dijadiin jaminan (digadaikan)
Karena sifat fisiknya yang tahan lama dang k tergerus oleh rayap, emas bisa dijadiin jaminan gadai. Tapi berhubung sekarang ini meningkatnya transaksi gadai, BI udah bikin peraturan pembatasan gadai emas di bank syariah biar gk dijadiin alat spekulasi. Saya kurang paham nih bagian ini. Jadi klo kurang jelas, monggo googling yah. Hihi
Selain kelebihan² tersebut, ada juga beberapa kekurangan investasi emas:
a)      Gak praktis
Ketidakpraktisan disini lebih ke misalnya kita mau jual barangnya, maka, emasnya kudu di bawa². Gk bisa dijual online, trus di J*E-in gitu. Yaiyalaahh emas gedenya saingan sama materai, kalo nyelip di gudang J*E, nangis darah deh. Tapi kalo berani ngambil resiko si ya bisa² aja. Hihi
b)      Penyimpanan dan pengamanan
Kalo kita mau beli emas cash, maka, emas itu otomatis bakal langsung jadi milik kita dong. Nah, harus dipertimbangin deh tuh, emasnya mau disimpen di rumah yang tingkat keamanannya rendah tapi gratis, atau nitip di save deposit box yang bayarrrr tapi tingkat keamanan tinggi.
c)       Dana macet
Kalo investasi emas itu sama aja dengan nyimpen dana macet. Emang si harganya bisa naik dan kita dapet untung. Tapi, kalo terlalu banyak nyimpen dana macet itu membuat ekonomi menjadi kurang bergerak karena emasnya diam saja gk produktif. Gk kaya deposito atau saham yang uangnya bisa terus berputar di dunia usaha.
d)      Gak ada cash flow
Jangan ngarepin keuntungan tunai bulanan yah kalo invest di emas. Apa pasal? Iya lah, emangnya emas bisa di sewain kaya rumah? :D

Melihat plus minusnya, invest emas lebih cocok untuk menjada nilai asset di masa depan atau sebagai cadangan dalam menghadapi krisis dan inflasi. Ini artinya, emas pas jadi dana cadangan di portfolio kita. Jumlah yang disarankan 5-10% dari total asset. Emas juga cocok untuk invest berbasis mata uang asing, kaya Haji, yang mana, kalo dari tahun 2009 biaya haji di konversi ke LM, maka nilai gram nya akan semakin kecil di tahun 2012 ini. Berikut tips yang dikasih Pak Gozali untuk invest emas: beli rendah, jual tinggi; beli sedikit lama² jadi bukit; beli-gadai-beli. Bingung? Silakan mampir ke sini, untuk meresapi lebih lanjut. Hehe.

Sekarang coba saya jabarkan mengenai investasi di property yah. Salah satu alternative yang layak untuk dipertimbangkan dan dapat menjadi bentuk diversifikasi portfolio kita adalah invest di porperti. Properti punya keunggulan karena harganya cenderung naik dimasa yang akan datang dan bisa memberikan double income yaitu dapat memberikan penghasilan lain seperti jika disewakan. Tapi, invest property ada beberapa kelemahan nih:
1)      Butuh dana besar. Paling gk, kalo mau beli rumah kan kudu nyiapin DP nya yah bok! Dan DP nya pun udah berpuluh² juta nilainya. *tergantungnilaipropertiyangmaudibelisih*
2)      Kurang likuid, karena butuh waktu tertentu untuk bisa menjualnya.
3)      Bukan invest jangka pendek. Apalagi ada pajak dan biaya transaksi lainnya kaya biaya notaris atau balik nama. Jadi butuh waktu yang cukup panjang biar bisa dapet keuntungan yang melebihi biaya² itu.
4)      Gk bisa dijual sebagian. Gk kaya surat berharga yang bisa dijual sesuai kebutuhan, property harus dijual secara keseluruhan.
5)      Proses penjualan relative rumit, karena ada proses pembuatan akta jual beli serta kelengkapan berkas tanah atau rumah.
6)      Ada biaya² yang dikeluarkan untuk pemeliharaan seperti: kemanan, listrik, air, telepon, PBB, dll.

Setelah baca kekurangan invest di property masih minat? Mba Teja ngasih masukan nih, kalo mau invest props, liat lokasinya yang bisa berkembang. Karena kan dari awal kita mengharapkan ada kenaikan harga property. Kalo lokasinya udah sangat baik dan harga udah sangat mahal, maka kemungkinan peningkatan harganya udah gk setinggi yang kita harapkan. Trus perhatiin juga lingkungannya. Rumah yang tetanggaan sama mesjid, nilainya akan lebih mahal, dibanding rumah yang tetanggan sama kuburan. Ya kan? Huehehe.
Selain itu, perhatiin juga akses jalannya. Jangan sampe beli props yang belum punya akses jalan yg resmi. Gk mau dong kalo udh beli rumah, ternyata tanah kosong yang ada depan rumah itu ternyata tanah orang yg bakal dibangun rumah. Nanti kita mau keluar lewat mane malih? Trus, status tanah dan status kepemilihan juga kudu dipastiin. Punya perseorangan? Pemerintah? Atau siapaa? SHM ato HGB ato HGU? Biar gk ada sengketa dikemudian hari toh. Daaaan usahakan props yg kita beli udh ada fasilitas jaringan listriknya. Kalo untuk air mah kalo kondisi air tanah  bagus dan layak konsumsi, maka gk ada PDAM juga gk gt masyalah ya cin.

Catatan penting dari Mba Teja nih, kalo kita termasuk orang yang gemar invest prop, jangan lupa perhatiin komposisi portfolio investnya. Dengan kurang likuidnya invest ini, maka kita harus menjada agar rasio likuiditas kita tetap terjaga dan tetap disesuaikan dengan kebutuhan keuangan saat ini. Misal, tahun depan harus nyiapin dana pendidikan anak dan saat ini kebutuhan likuiditas untuk dana tersebut belum ada, artinya kita harus siap² deh ya ngejualin props kita. Oiya, saya pernah baca tweet Mba Wina yang bilang kalo, yang disebut property investasi itu adalah property yang bisa memberikan penghasilan aktif dan bukan property utama kita yang kita tempati. Dalam artian, kalo kita punya rumah 2. Yang 1 ditempatin yang 1 lagi disewain, nah yg disewain itu yang bisa disebut invest property. Tapi kalo Cuma punya rumah 1, sebaiknya jangan menjadikan itu invest dan meletakkan tujuan keuangan kita di property itu. Kalo nanti kita butuh, ribet. Kalo rumah Cuma 1 tapi, dialokasikan rumah itu buat dana pendidikan universitas anak kita, nah, kalo nanti udh jatuh tempo, kesyaan anaknya, kudu njual rumah baru bisa kuliah. Trus nanti tinggal dimanaa?

wee..baru nambah 1 materi udah panjangg..nyambung ke next post yaa..insyaallah maraton nih per hari ada post review IFPE 2012 hihi..semoga manfaat.. :)

Comments

  1. Haii inna.. Baru mampir kesini lagi. Seneng deh bacanya, sangat informatif. Ditunggu lohh lanjutannyaa hehehe. Anw aku udh mention d twittet mau follow kok ga bs buka usernya yaah? o_O

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi..ini masih ngumpulin energi buat nulis lanjutannya..hehe
      udh aku follow twit kamuh..cb deh di folbek..aku pun binguang, knp gk bisa dibuka usernya.. :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

To Dentist We Go

Akar Reflexology & Relaxation

Jakarta Kids Festival 2012